Memulai pelajaran piano sejak usia tujuh tahun, Jonathan Kuo berhasil meraih berbagai prestasi di tingkat nasional dan internasional. Sejak belajar piano bersama Iswargia R Sudarno, Jonathan semakin mencintai musik klasik dan bercita-cita jadi pianis kelas dunia.

Pernah berkolaborasi dengan Jonathan pada tahun 2015, mengawali tahun 2018, The Resonanz Music Studio (TRMS) di bawah pimpinan Avip Priatna dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar Konser Invitation To The Dance pada Rabu 31 Januari 2017. Selain berkolaborasi dengan soprano muda Isyana Sarasvati, konser ini kembali menggandeng pianis muda berbakat Jonathan Kuo.

Nama Jonathan mulai naik usai konser tunggalnya pada 2016, kemudian ia banyak mengisi konser-konser klasik di Jakarta. Penghargaan dalam bidang musik klasik ada banyak, antara lain Juara 3 Indonesia Steinway Youth Piano Competition (2012) Kategori Talentum A – usia dibawah 10 tahun dan Juara 2 serta penghargaan khusus untuk penampilan Mazurka terbaik pada 5th ASEAN International Chopin Piano Competition di Kuala Lumpur, Malaysia dan masih banyak lagi.

Ditemui jelang konser Invitation To The Dance, Jonathan bercerita bakatnya sudah diketahui oleh guru saat ia masih di taman kanak-kanak. Sang guru kemudian memberitahu ibunya bahwa ia bisa sangat baik dalam bidang musik. Terbukti di usianya yang masih kecil, Jonathan bisa membawakan lagu Cicak di Dinding dengan baik padahal belum bisa membaca not.

Usia 8 tahun putra dari pasangan John Kuo dan Linda Kartasasmita mulai belajar piano secara khusus bersama Iswargia R Sudarno, hingga saat ini usianya 16 tahun, Jonathan masih tekun berlatih bersama Iswargia. Menurut ibunya, keahlian Jonathan anugrah dari Tuhan, namun tentu tanpa dilatih dan berusaha Jonathan tak akan bisa seperti sekarang.

Meski terlihat serius, apalagi jika sedang bermain piano, Jonathan tetap seperti anak-anak pada umumnya. Ia suka berteriak-teriak saat nonton pertandingan sepak bola di televisi. Ia juga suka mendengarkan lagu-lagu pop. “Sampai saat ini aku sebagai ibunya hanya bisa mendukung dan mendoakan, sampai cita-citanya tercapai yaitu menjadi pianis klasik dunia,” papar ibu Jonathan.

Sebagai gurunya belasan tahun, Iswargia melihat perkembangan Jonathan semakin baik dari hari ke hari. “Dia anaknya disiplin sekali dan pintar, misalnya dalam konser Invitation To The Dance karya yang dimainkan sangat sulit dan biasanya dimainkan oleh pemain profesional, tapi Jonathan yang masih berusia 16 tahun mampu memainkan dengan baik,” ujarnya.

Kuncinya displin, tekun dan terus berlatih, itu kata Jonathan. Setiap hari ia berlatih empat sampai lima jam. Keberhasilannya dalam berproses kelak akan menjadikan dia pianis muda yang paling andal dan potensial di Indonesia dan kelak mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional.

Sumber: Tembi.net