Tampil sebagai pembuka pada Steinway Concert Series, pianis belia Jonathan Kuo, berhasil memukau ratusan penonton yang hadir di Goethe Haus, Jakarta, Minggu (11/12).
Dalam penampilannya di resital piano solo perdana, Jonathan Kuo memainkan karya komponis kenamaan yakni Ludwig van Beethoven, Robert Schumman, Claude Debussy dan Frederic Chopin
Dengan berbalut setelan hitam-hitam Jonathan terlihat tenang dengan membawakan “Tempest Sonata” karya L. v. Beethoven.
Dia tampak begitu fokus memainkan jemarinya di atas piano. Tak ayal pada saat tuts terakhir ditekan, dia mendapat sambutan riuh tepuk tangan penonton.
Sementara itu, Choky Sitohang yang didaulat sebagai pemandu acara pun naik ke panggung untuk memberikan rehat kepada Jonathan. Tak lama berselang, Choky kembali memanggil Jonathan untuk kembali tampil.
Pada Karya kedua dia dimainkan, “Papillon” karya Robert Schumann. Lagi-lagi kelincahan jemari Jonathan mampu menghipnotis penonton.
Untuk memainkan komposisi nada yang diciptakan di era romantika ini sangat memerlukan ketajaman intuisi untuk dapat menghadirkan kontras suasana.
Nah, Jonathan sukses menciptakan Kecemasan yang mencengkeram, nuansa kemenangan serta riangnya emosional penonton.
Babak kedua dimulai dengan sedikit perbincangan antara Jonathan dengan Choky. “Saya menikmati mengekspresikan diri dengan piano,” kata Jonathan menjawab pertanyaan Choky soal alasan menjadi pianis.
Ketika ditanya Choky soal kesiapan waktu menghadapi konser itu, Jonathan mengaku hanya menyiapkan waktu empat jam setiap hari untuk berlatih.
Akhir penampilannya, Jonathan mengapresiasi piano Essex Steinway & Sons yang dimainkannya.
“Piano ini betul-betul bisa merepresentasikan suara yang saya inginkan,” katanya.
Di tempat yang sama, penyanyi era awal tahun 2000-an, Stephen Kurniawan Tamadji yang hadir mengaku terpukau dengan penampilan Jonathan.
“Menurut saya luar biasa. Untuk memainkan musik klasik membutuhkan konsentrasi tinggi. Ini jarang yang memilikinya, terlebih durasi yang dimainkan panjang. Pianis harus memiliki kondisi yang prima,” katanya.
Stephen menilai Jonathan berhasil membawakan karakter zaman dari para komposer.
“Karena dia baru 14 tahun ini menjadi penampilan yang istimewa. Waktu yang dikorbankan anak itu terbayar dengan penampilan konser solo ini,” tukasnya.
Sebagai informasi, Jonathan memulai pelajaran piano pada usia tujuh tahun di bawah bimbingan Iswargia R Sudarno.
Selama perjalanan berlatihi dia juga memenangkan berbagai kompetisi dan mendapatkan penghargaan di tingkat nasional maupun internasional.
Sumber: Jawapos.com